Siswa yang Tidak Ikut SNBP — Apakah Tetap Harus Ikut TKA?
Menjelang
pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dijadwalkan pemerintah untuk
siswa SMA/SMK/MA, muncul pertanyaan yang cukup sering didengar di sekolah
maupun media sosial:
“Kalau saya
tidak ikut SNBP, apakah tetap wajib ikut TKA?”
Pertanyaan ini
wajar, mengingat TKA adalah program baru yang dalam beberapa bulan terakhir
banyak dibicarakan. Sebagian siswa mengira TKA adalah ujian pengganti UTBK,
sebagian lagi menganggap hanya formalitas administrasi sekolah. Lalu
sebenarnya, bagaimana posisi TKA? Apakah semua siswa harus ikut, atau hanya
yang menempuh jalur tertentu saja?
Agar lebih
jelas, mari kita bahas secara runtut: mulai dari apa itu TKA, siapa yang
diwajibkan ikut, apa manfaatnya, hingga apa konsekuensi bila memilih untuk
tidak mengikutinya.
Apa Itu Tes Kemampuan Akademik (TKA)?
TKA adalah
asesmen berstandar nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya sederhana:
memetakan kemampuan akademik siswa pada sejumlah mata pelajaran inti.
Berbeda dengan
ujian sekolah yang sifatnya lokal, TKA berskala nasional sehingga standar
penilaian sama di seluruh Indonesia. Nilai yang diperoleh siswa kemudian bisa
dipakai untuk berbagai kepentingan: dari seleksi perguruan tinggi negeri (PTN),
pemetaan mutu sekolah, hingga dokumen tambahan ketika siswa melamar beasiswa
atau pekerjaan.
Singkatnya, TKA
adalah “data akademik” yang seragam dan terukur secara nasional. Dengan begitu,
institusi pendidikan maupun pihak lain punya acuan objektif saat menilai
kemampuan akademik seseorang.
Hubungan TKA dengan SNBP
Salah satu
alasan kenapa TKA ramai dibicarakan adalah karena kaitannya dengan Seleksi
Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Bagi siswa yang
terdaftar dan memenuhi syarat mengikuti SNBP, ikut TKA adalah keharusan. Nilai
TKA menjadi bagian dari dokumen administratif yang harus dilampirkan saat
mendaftar. Artinya, jika kamu eligible mengikuti SNBP, otomatis sekolah akan
mendaftarkanmu mengikuti TKA.
Mengapa
diwajibkan? Karena TKA diposisikan sebagai bentuk asesmen pendukung untuk
menilai prestasi akademik siswa secara lebih komprehensif. Jadi, meski SNBP
utamanya menilai rapor dan prestasi lain, keberadaan nilai TKA membantu
memberikan gambaran yang lebih objektif.
Jika Tidak Ikut SNBP, Apakah Tetap Wajib TKA?
Nah, di sinilah
sering terjadi kebingungan. Banyak siswa yang tidak memenuhi syarat SNBP atau
memang sejak awal tidak berencana mendaftar, bertanya-tanya apakah mereka tetap
harus ikut TKA.
Jawabannya
adalah: secara nasional, tidak wajib. Artinya, jika kamu tidak ikut SNBP, kamu
tidak dipaksa ikut TKA. Pemerintah memang menekankan TKA sebagai syarat bagi
peserta SNBP, bukan bagi semua siswa.
Namun, ada dua
catatan penting:
Kebijakan sekolah bisa berbeda-beda.
Beberapa
sekolah tetap mewajibkan semua siswa ikut TKA, bukan hanya yang eligible SNBP.
Alasannya beragam, mulai dari kepentingan pemetaan mutu akademik hingga
kebutuhan administrasi. Jadi, meskipun secara nasional tidak wajib, di tingkat
sekolah bisa jadi kamu tetap diharuskan ikut.
Manfaat nilai TKA bersifat strategis.
Walaupun tidak
diwajibkan, ada banyak manfaat yang bisa kamu peroleh jika ikut TKA. Nilainya
bisa digunakan untuk berbagai jalur seleksi atau keperluan lain. Dengan kata
lain, meski opsional, TKA bisa jadi “investasi” akademik yang berguna jangka
panjang.
Mengapa Tetap Perlu Mempertimbangkan Ikut TKA?
Ada beberapa
alasan praktis mengapa ikut TKA tetap layak dipikirkan, bahkan bila kamu tidak
terdaftar di SNBP:
1. Nilai Tambah untuk Seleksi Perguruan Tinggi
Beberapa
perguruan tinggi mulai melirik nilai TKA sebagai pertimbangan tambahan,
terutama untuk jalur mandiri. Dengan memiliki nilai TKA, kamu punya dokumen
resmi yang bisa dilampirkan selain rapor atau nilai ujian sekolah.
2. Dokumen Pendukung untuk Beasiswa
Banyak lembaga
pemberi beasiswa mensyaratkan bukti akademik. Nilai TKA, karena bersifat
nasional, bisa dianggap valid dan objektif. Ini bisa memperkuat aplikasi
beasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri.
3. Potensi Digunakan oleh Institusi Khusus
Ada rencana
agar nilai TKA juga bisa dipakai oleh akademi kepolisian, akademi militer, atau
lembaga pendidikan kedinasan lainnya. Jadi, kalau kamu berencana melanjutkan ke
jalur tersebut, nilai TKA bisa jadi modal awal.
4. Pengalaman Evaluasi Diri
Mengikuti TKA
bukan hanya soal nilai, tapi juga pengalaman. Kamu bisa mengukur sejauh mana
kesiapan akademikmu dibanding standar nasional. Dari sini, kamu tahu apa yang
perlu ditingkatkan sebelum benar-benar masuk perguruan tinggi.
Bagaimana Proses Pendaftaran TKA?
Bagi siswa,
pendaftaran TKA biasanya difasilitasi oleh sekolah. Berikut gambaran prosesnya:
·
Data diambil dari sistem pendidikan nasional
seperti Dapodik (untuk sekolah umum) atau EMIS (untuk madrasah).
·
Operator sekolah kemudian mengunggah data siswa
dan mendaftarkannya ke sistem TKA.
·
Siswa akan diminta mengisi biodata tambahan,
memilih mata pelajaran yang diujikan, dan menandatangani formulir yang disahkan
orang tua/wali.
·
Setelah data terkirim, siswa akan mendapatkan
jadwal dan lokasi pelaksanaan TKA.
Artinya, kamu
tidak perlu mendaftar secara mandiri ke website khusus, cukup memastikan pihak
sekolah telah memasukkan namamu dalam daftar.
Perbedaan Kebijakan antar Sekolah
Seperti yang
sudah disebutkan, meski aturan nasional tidak mewajibkan TKA bagi siswa
non-SNBP, kenyataannya di lapangan bisa berbeda. Ada sekolah yang:
·
Wajibkan semua siswa ikut TKA. Biasanya demi
kepentingan evaluasi sekolah dan laporan mutu ke dinas pendidikan.
·
Hanya mewajibkan siswa eligible SNBP. Jadi,
siswa lain bisa memilih ikut atau tidak.
·
Memberikan opsi. Sekolah tetap membuka
pendaftaran untuk semua siswa, tetapi tidak mewajibkan.
Karena itu,
penting untuk selalu menanyakan langsung ke wali kelas atau operator sekolah
agar tidak salah paham. Jangan sampai kamu melewatkan informasi hanya karena
berasumsi TKA tidak wajib.
Tips untuk Siswa dan Orang Tua
·
Pastikan statusmu di SNBP. Jika kamu eligible
SNBP, otomatis wajib ikut TKA. Jangan lewatkan jadwalnya.
·
Cek kebijakan sekolah. Tanyakan langsung apakah
TKA diwajibkan untuk semua siswa atau hanya sebagian.
·
Pertimbangkan ikut TKA meski tidak wajib. Anggap
saja sebagai investasi jangka panjang. Nilai TKA bisa berguna di banyak
kesempatan.
·
Persiapkan dokumen dengan baik. Biasanya
diperlukan pas foto, tanda tangan orang tua, dan konfirmasi data.
·
Anggap serius, tapi jangan tegang. TKA bukan
sekadar ujian menakutkan, melainkan sarana mengukur kemampuan diri.
Jadi, kembali
ke pertanyaan awal: apakah siswa yang tidak ikut SNBP wajib ikut TKA?
Jawabannya:
tidak wajib secara nasional. Tetapi ada faktor-faktor lain yang membuat ikut
TKA tetap bermanfaat, seperti kebijakan sekolah, kebutuhan administrasi, hingga
peluang masa depan.
Kalau kamu
ragu, saran terbaik adalah ikut saja. Tidak ada ruginya, justru membuka lebih
banyak pintu kesempatan. Nilai TKA bisa menjadi “kartu cadangan” yang kelak
sangat berguna, baik untuk kuliah, beasiswa, maupun karier.
Bagi orang tua,
mendukung anak mengikuti TKA adalah bentuk investasi pendidikan. Bagi siswa,
ini kesempatan mengukur diri sekaligus menyiapkan masa depan lebih baik.