PixxelPro Digital ID:
Jasa Digital Marketing dan Website UMKM

Siswa yang Tidak Ikut SNBP — Apakah Tetap Harus Ikut TKA?

Table of Contents

 

Siswa yang Tidak Ikut SNBP — Apakah Tetap Harus Ikut TKA?
Sumber: Canva

Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dijadwalkan pemerintah untuk siswa SMA/SMK/MA, muncul pertanyaan yang cukup sering didengar di sekolah maupun media sosial:

“Kalau saya tidak ikut SNBP, apakah tetap wajib ikut TKA?”

 

Pertanyaan ini wajar, mengingat TKA adalah program baru yang dalam beberapa bulan terakhir banyak dibicarakan. Sebagian siswa mengira TKA adalah ujian pengganti UTBK, sebagian lagi menganggap hanya formalitas administrasi sekolah. Lalu sebenarnya, bagaimana posisi TKA? Apakah semua siswa harus ikut, atau hanya yang menempuh jalur tertentu saja?

 

Agar lebih jelas, mari kita bahas secara runtut: mulai dari apa itu TKA, siapa yang diwajibkan ikut, apa manfaatnya, hingga apa konsekuensi bila memilih untuk tidak mengikutinya.

 

Apa Itu Tes Kemampuan Akademik (TKA)?

 

TKA adalah asesmen berstandar nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya sederhana: memetakan kemampuan akademik siswa pada sejumlah mata pelajaran inti.

 

Berbeda dengan ujian sekolah yang sifatnya lokal, TKA berskala nasional sehingga standar penilaian sama di seluruh Indonesia. Nilai yang diperoleh siswa kemudian bisa dipakai untuk berbagai kepentingan: dari seleksi perguruan tinggi negeri (PTN), pemetaan mutu sekolah, hingga dokumen tambahan ketika siswa melamar beasiswa atau pekerjaan.

 

Singkatnya, TKA adalah “data akademik” yang seragam dan terukur secara nasional. Dengan begitu, institusi pendidikan maupun pihak lain punya acuan objektif saat menilai kemampuan akademik seseorang.

 

Hubungan TKA dengan SNBP

 

Salah satu alasan kenapa TKA ramai dibicarakan adalah karena kaitannya dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

 

Bagi siswa yang terdaftar dan memenuhi syarat mengikuti SNBP, ikut TKA adalah keharusan. Nilai TKA menjadi bagian dari dokumen administratif yang harus dilampirkan saat mendaftar. Artinya, jika kamu eligible mengikuti SNBP, otomatis sekolah akan mendaftarkanmu mengikuti TKA.

 

Mengapa diwajibkan? Karena TKA diposisikan sebagai bentuk asesmen pendukung untuk menilai prestasi akademik siswa secara lebih komprehensif. Jadi, meski SNBP utamanya menilai rapor dan prestasi lain, keberadaan nilai TKA membantu memberikan gambaran yang lebih objektif.

 

Jika Tidak Ikut SNBP, Apakah Tetap Wajib TKA?

 

Nah, di sinilah sering terjadi kebingungan. Banyak siswa yang tidak memenuhi syarat SNBP atau memang sejak awal tidak berencana mendaftar, bertanya-tanya apakah mereka tetap harus ikut TKA.

 

Jawabannya adalah: secara nasional, tidak wajib. Artinya, jika kamu tidak ikut SNBP, kamu tidak dipaksa ikut TKA. Pemerintah memang menekankan TKA sebagai syarat bagi peserta SNBP, bukan bagi semua siswa.

 

Namun, ada dua catatan penting:

 

Kebijakan sekolah bisa berbeda-beda.

Beberapa sekolah tetap mewajibkan semua siswa ikut TKA, bukan hanya yang eligible SNBP. Alasannya beragam, mulai dari kepentingan pemetaan mutu akademik hingga kebutuhan administrasi. Jadi, meskipun secara nasional tidak wajib, di tingkat sekolah bisa jadi kamu tetap diharuskan ikut.

 

Manfaat nilai TKA bersifat strategis.

Walaupun tidak diwajibkan, ada banyak manfaat yang bisa kamu peroleh jika ikut TKA. Nilainya bisa digunakan untuk berbagai jalur seleksi atau keperluan lain. Dengan kata lain, meski opsional, TKA bisa jadi “investasi” akademik yang berguna jangka panjang.

 

Siswa yang Tidak Ikut SNBP — Apakah Tetap Harus Ikut TKA?
Sumber: Canva

Mengapa Tetap Perlu Mempertimbangkan Ikut TKA?

 

Ada beberapa alasan praktis mengapa ikut TKA tetap layak dipikirkan, bahkan bila kamu tidak terdaftar di SNBP:

 

1. Nilai Tambah untuk Seleksi Perguruan Tinggi

 

Beberapa perguruan tinggi mulai melirik nilai TKA sebagai pertimbangan tambahan, terutama untuk jalur mandiri. Dengan memiliki nilai TKA, kamu punya dokumen resmi yang bisa dilampirkan selain rapor atau nilai ujian sekolah.

 

2. Dokumen Pendukung untuk Beasiswa

 

Banyak lembaga pemberi beasiswa mensyaratkan bukti akademik. Nilai TKA, karena bersifat nasional, bisa dianggap valid dan objektif. Ini bisa memperkuat aplikasi beasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri.

 

3. Potensi Digunakan oleh Institusi Khusus

 

Ada rencana agar nilai TKA juga bisa dipakai oleh akademi kepolisian, akademi militer, atau lembaga pendidikan kedinasan lainnya. Jadi, kalau kamu berencana melanjutkan ke jalur tersebut, nilai TKA bisa jadi modal awal.

 

4. Pengalaman Evaluasi Diri

 

Mengikuti TKA bukan hanya soal nilai, tapi juga pengalaman. Kamu bisa mengukur sejauh mana kesiapan akademikmu dibanding standar nasional. Dari sini, kamu tahu apa yang perlu ditingkatkan sebelum benar-benar masuk perguruan tinggi.

 

Bagaimana Proses Pendaftaran TKA?

 

Bagi siswa, pendaftaran TKA biasanya difasilitasi oleh sekolah. Berikut gambaran prosesnya:

 

·       Data diambil dari sistem pendidikan nasional seperti Dapodik (untuk sekolah umum) atau EMIS (untuk madrasah).

 

·       Operator sekolah kemudian mengunggah data siswa dan mendaftarkannya ke sistem TKA.

 

·       Siswa akan diminta mengisi biodata tambahan, memilih mata pelajaran yang diujikan, dan menandatangani formulir yang disahkan orang tua/wali.

 

·       Setelah data terkirim, siswa akan mendapatkan jadwal dan lokasi pelaksanaan TKA.

 

Artinya, kamu tidak perlu mendaftar secara mandiri ke website khusus, cukup memastikan pihak sekolah telah memasukkan namamu dalam daftar.

 

Perbedaan Kebijakan antar Sekolah

 

Seperti yang sudah disebutkan, meski aturan nasional tidak mewajibkan TKA bagi siswa non-SNBP, kenyataannya di lapangan bisa berbeda. Ada sekolah yang:

 

·       Wajibkan semua siswa ikut TKA. Biasanya demi kepentingan evaluasi sekolah dan laporan mutu ke dinas pendidikan.

 

·       Hanya mewajibkan siswa eligible SNBP. Jadi, siswa lain bisa memilih ikut atau tidak.

 

·       Memberikan opsi. Sekolah tetap membuka pendaftaran untuk semua siswa, tetapi tidak mewajibkan.

 

Karena itu, penting untuk selalu menanyakan langsung ke wali kelas atau operator sekolah agar tidak salah paham. Jangan sampai kamu melewatkan informasi hanya karena berasumsi TKA tidak wajib.

 

Tips untuk Siswa dan Orang Tua

 

·       Pastikan statusmu di SNBP. Jika kamu eligible SNBP, otomatis wajib ikut TKA. Jangan lewatkan jadwalnya.

 

·       Cek kebijakan sekolah. Tanyakan langsung apakah TKA diwajibkan untuk semua siswa atau hanya sebagian.

 

·       Pertimbangkan ikut TKA meski tidak wajib. Anggap saja sebagai investasi jangka panjang. Nilai TKA bisa berguna di banyak kesempatan.

 

·       Persiapkan dokumen dengan baik. Biasanya diperlukan pas foto, tanda tangan orang tua, dan konfirmasi data.

 

·       Anggap serius, tapi jangan tegang. TKA bukan sekadar ujian menakutkan, melainkan sarana mengukur kemampuan diri.

 

Jadi, kembali ke pertanyaan awal: apakah siswa yang tidak ikut SNBP wajib ikut TKA?

Jawabannya: tidak wajib secara nasional. Tetapi ada faktor-faktor lain yang membuat ikut TKA tetap bermanfaat, seperti kebijakan sekolah, kebutuhan administrasi, hingga peluang masa depan.

 

Kalau kamu ragu, saran terbaik adalah ikut saja. Tidak ada ruginya, justru membuka lebih banyak pintu kesempatan. Nilai TKA bisa menjadi “kartu cadangan” yang kelak sangat berguna, baik untuk kuliah, beasiswa, maupun karier.

 

Bagi orang tua, mendukung anak mengikuti TKA adalah bentuk investasi pendidikan. Bagi siswa, ini kesempatan mengukur diri sekaligus menyiapkan masa depan lebih baik.

 


 Published by: ALSYA ALIFIAH CINTA (AAC)

PixxelPro Digital ID:
Jasa Digital Marketing dan Website UMKM
PixxelPro Digital ID:
Jasa Digital Marketing dan Website UMKM
PixxelPro Digital ID:
Jasa Digital Marketing dan Website UMKM
PixxelPro Digital ID:
Jasa Digital Marketing dan Website UMKM