Sistem Penilaian SNBP SNBT 2026 dan Jadwal Pelaksanaannya
Seleksi masuk
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) selalu menjadi momen krusial bagi siswa kelas 12
di seluruh Indonesia. Tahun 2026 nanti, Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa
Baru (SNPMB) kembali hadir dengan dua jalur utama, yakni SNBP (Seleksi Nasional
Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Keduanya punya
sistem penilaian berbeda serta jadwal pelaksanaan yang wajib diperhatikan.
Mengetahui detail ini sejak awal sangat penting, agar strategi belajar maupun
persiapan administratif bisa lebih matang. Artikel ini akan membahas secara
menyeluruh tentang sistem penilaian SNBP dan SNBT 2026, perbedaan keduanya,
serta jadwal resmi pelaksanaan.
Sekilas tentang SNBP dan SNBT
Sebelum
membahas lebih jauh soal sistem penilaian, mari kita pahami dulu gambaran umum
dari dua jalur ini:
SNBP adalah
seleksi berbasis prestasi akademik dan non-akademik. Peserta tidak perlu ikut
ujian tertulis, karena penilaiannya didasarkan pada rapor, prestasi tambahan,
serta kuota sekolah.
SNBT adalah
seleksi berbasis tes tulis yang dilakukan secara terpusat melalui Ujian Tulis
Berbasis Komputer (UTBK). Di sini, peserta akan diuji kemampuan kognitif,
literasi, dan penalarannya.
Kedua jalur ini
berjalan terpisah. Jika tidak lolos SNBP, siswa masih punya kesempatan lewat
SNBT.
Sistem Penilaian SNBP 2026
SNBP 2026 tetap
mengandalkan rekam akademik siswa selama sekolah. Namun ada beberapa detail
yang perlu dicatat:
1. Rapor Akademik
Nilai rapor
semester 1–5 (untuk SMA/MA) atau semester 1–7 (untuk SMK) menjadi bahan utama
penilaian. Beberapa poin penting:
Mata pelajaran
inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA/IPS sesuai
jurusan akan mendapat perhatian lebih.
Konsistensi
nilai lebih dihargai daripada sekadar nilai tinggi di akhir. Misalnya, siswa
dengan tren meningkat stabil lebih disukai ketimbang yang nilainya naik-turun
drastis.
Beberapa PTN
juga memberi bobot tambahan pada mata pelajaran yang relevan dengan jurusan
yang dituju.
2. Prestasi Non-Akademik
Walaupun
opsional, prestasi tambahan bisa jadi penentu. Contoh:
Medali
olimpiade sains, lomba debat, atau kejuaraan olahraga.
Sertifikat
tingkat provinsi/nasional/internasional.
Prestasi ini
dilampirkan saat pendaftaran dan diverifikasi oleh sistem.
3. Portofolio
Beberapa
program studi mewajibkan unggah portofolio. Misalnya:
Seni Rupa:
karya lukis, desain grafis, atau fotografi.
Olahraga:
rekaman video keterampilan fisik, sertifikat turnamen.
Musik dan Tari:
rekaman audio/video penampilan.
4. Kuota Sekolah
Tidak semua
siswa berhak mendaftar SNBP, karena ada kuota. Rumus kuota ditentukan
berdasarkan:
Akreditasi A:
40% siswa terbaik.
Akreditasi B:
25%.
Akreditasi C
atau lainnya: 5%.
Artinya,
semakin baik akreditasi sekolah, semakin besar peluang siswanya ikut SNBP.
Kesimpulan:
SNBP mengutamakan siswa dengan catatan akademik konsisten dan prestasi
tambahan. Namun karena kuota terbatas, tidak semua siswa bisa bersaing di jalur
ini.
Sistem Penilaian SNBT 2026
SNBT 2026
adalah jalur berbasis tes, di mana semua siswa punya kesempatan sama. Hasil
ujian menjadi faktor utama. Komponen penilaian SNBT meliputi:
1. Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS bertujuan
mengukur kemampuan berpikir logis, bukan hafalan. Materinya mencakup:
Penalaran umum
Pemahaman
bacaan dan menulis
Pengetahuan
kuantitatif dasar
Penalaran logis
Soal-soalnya
menuntut analisis cepat, bukan sekadar ingat rumus.
2. Literasi
Sejak 2023,
literasi menjadi bagian penting dalam SNBT. Ada dua jenis:
Literasi
Membaca: menganalisis teks, menarik kesimpulan, memahami argumen.
Literasi
Numerasi: membaca data, grafik, tabel, dan menyelesaikan permasalahan berbasis
angka.
3. Penalaran Matematika
Materi ini
menitikberatkan pada kemampuan memecahkan masalah. Tidak hanya soal hitungan,
tetapi juga pemahaman konsep. Cocok bagi jurusan teknik, sains, atau
kedokteran.
4. Tes Tambahan (Khusus Prodi Tertentu)
Beberapa
jurusan menetapkan tes tambahan. Misalnya:
Kedokteran: tes
keterampilan atau wawancara (diatur PTN).
Seni: portofolio tambahan selain SNBT.
Skor SNBT
Berbeda dari UN
(Ujian Nasional) yang dulu punya standar kelulusan, skor SNBT bersifat relatif.
Artinya, peluang diterima ditentukan oleh peringkat skor dibanding daya tampung
program studi.
Contoh
sederhana:
Jika prodi X
punya 100 kursi dan ada 1.000 peserta, maka 100 peserta dengan skor tertinggi
yang akan diterima.
Perbedaan Utama SNBP dan SNBT
Agar lebih
mudah membandingkan, berikut tabel ringkas:
Aspek SNBP
(Prestasi) SNBT (Tes Tulis)
Basis Penilaian Rapor,
prestasi, portofolio, kuota Hasil tes UTBK (TPS, literasi,
matematika)
Peserta Terbatas kuota sekolah Terbuka
untuk semua siswa
Persaingan Internal
(dengan teman seangkatan) Nasional
(dengan semua peserta)
Waktu Lebih awal Lebih
akhir
Cocok untuk Siswa
dengan nilai konsisten tinggi Siswa
siap tes dan latihan intensif
Jadwal SNBP 2026
Berdasarkan
pola tahun sebelumnya, SNBP biasanya dimulai awal tahun. Jadwal perkiraan:
Registrasi Akun
SNPMB: Januari 2026
Pengumuman
Kuota Sekolah: Januari 2026
Pendaftaran
SNBP: Februari 2026
Pengumuman
Hasil SNBP: Maret 2026
Penting
dicatat: jadwal resmi akan diumumkan lewat laman snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
Jadwal SNBT 2026
Setelah SNBP
selesai, barulah SNBT dibuka. Perkiraan alurnya:
Registrasi Akun
SNPMB: Januari 2026
Pendaftaran
UTBK-SNBT: Maret–April 2026
Pelaksanaan
UTBK Gelombang 1: Mei 2026
Pelaksanaan
UTBK Gelombang 2: Mei 2026
Pengumuman
Hasil SNBT: Juni 2026
Setiap peserta
hanya boleh mengikuti UTBK maksimal satu kali. Oleh karena itu, persiapan harus
maksimal.
Persiapan Menghadapi SNBP
Beberapa
langkah yang bisa dilakukan sejak kelas 10–12:
·
Jaga konsistensi nilai: usahakan stabil minimal
8 di mata pelajaran inti.
·
Ikuti lomba/kompetisi: sertifikat tingkat
kabupaten hingga nasional bisa menambah poin.
·
Kumpulkan portofolio: untuk jurusan
seni/olahraga, siapkan dokumentasi sejak awal.
·
Cek kuota sekolah: pahami berapa persen yang
bisa ikut SNBP agar strategi lebih tepat.
Persiapan Menghadapi SNBT
Bagi yang
mengandalkan jalur tes, strategi berikut bisa membantu:
·
Latihan soal rutin: TPS dan literasi butuh
latihan intensif.
·
Ikut tryout online: agar terbiasa dengan format
dan waktu.
·
Perkuat konsep dasar: terutama matematika,
logika, dan analisis teks.
·
Kelola waktu ujian: biasakan menyelesaikan soal
dengan cepat dan tepat.
·
Mental kuat: karena persaingan di SNBT jauh
lebih luas.
Strategi Memilih Jalur
Banyak siswa
bingung: lebih baik fokus SNBP atau SNBT?
Jika nilai
rapor konsisten tinggi sejak kelas 10 →
fokus ke SNBP, tapi tetap siapkan cadangan SNBT.
Jika nilai
rapor kurang stabil →
jangan berkecil hati, fokus ke SNBT dengan latihan soal intensif.
Idealnya,
daftar keduanya untuk memperbesar peluang.
Tips Tambahan Agar Lolos PTN 2026
Kenali jurusan
impian sejak awal: pahami syarat, daya tampung, dan persaingannya.
·
Ikuti perkembangan informasi resmi: jangan hanya
mengandalkan kabar dari teman.
·
Diskusikan dengan guru BK: biasanya sekolah
punya strategi mengatur kuota SNBP.
·
Pilih prodi realistis: sesuaikan dengan nilai
dan kemampuan.
Siapkan rencana
cadangan: misalnya daftar ke PTS atau jalur mandiri jika gagal SNBP & SNBT.
Langkah Menuju PTN 2026
Tahun 2026 akan
menjadi babak baru bagi ribuan siswa yang berjuang masuk kampus impian. Dua
jalur utama—SNBP dan SNBT—punya karakteristik dan sistem penilaian berbeda.
SNBP menekankan prestasi akademik, sedangkan SNBT menguji kemampuan tes.
Dengan memahami
jadwal resmi, sistem penilaian, serta strategi terbaik, kamu bisa lebih siap
menghadapi persaingan. Ingat, jangan hanya berharap pada satu jalur. Persiapkan
keduanya, karena kesempatan selalu terbuka bagi mereka yang berusaha maksimal.
Semoga artikel
ini bisa jadi panduan lengkap dalam merancang langkah menuju PTN 2026. Selamat
berjuang!
Published by: ALSYA ALIFIAH CINTA (AAC)