Apa Itu SNBT? dan Bagaimana Pelaksanaannya?
Kalau kamu
sedang mencari jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang paling populer
dan banyak dipilih, nama SNBT pasti muncul. SNBT singkatan dari Seleksi
Nasional Berdasarkan Tes. Jalur ini menggunakan hasil ujian tertulis, yaitu
UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), sebagai dasar penerimaan mahasiswa baru.
Jadi, ketika kamu ikut UTBK, sebenarnya kamu sedang mendaftar jalur SNBT.
SNBT bisa
dibilang “pintu gerbang” utama setelah jalur undangan (SNBP). Jalur ini
menekankan keadilan karena semua peserta dites dengan instrumen serupa.
Hasilnya diolah dengan sistem komputerisasi sehingga lebih objektif.
Dari SBMPTN ke SNBT
Mungkin kamu
masih familiar dengan istilah lama: SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk PTN). Nah,
sejak 2023, pemerintah melalui Kemdikbudristek menyederhanakan sistem seleksi
nasional, dan nama SBMPTN diganti menjadi SNBT. Perubahannya tidak hanya di
nama, tetapi juga pada format tes.
Kalau dulu ada
banyak soal mata pelajaran (Saintek & Soshum), kini fokusnya lebih pada
penalaran:
·
Tes Potensi Skolastik (TPS)
·
Literasi Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris
·
Penalaran Matematika
Kenapa diubah?
Tujuannya agar tes tidak terlalu bergantung pada hafalan materi pelajaran, tapi
lebih menilai kemampuan berpikir kritis, pemahaman bacaan, serta logika
kuantitatif. Harapannya, tes ini lebih adil bagi semua peserta, apa pun latar
belakang sekolahnya.
Perbedaan SNBT dan SNBP
Biar makin
jelas, yuk bandingkan SNBT dengan jalur lain, yaitu SNBP:
·
SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi):
jalur undangan. Penilaian berdasarkan rapor, prestasi akademik, dan portofolio
(jika diperlukan). Tidak ada tes tulis.
·
SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes): jalur
ujian. Semua peserta wajib ikut UTBK dan hasilnya menjadi dasar seleksi.
Kalau kamu
tidak lolos SNBP, jangan khawatir, masih ada SNBT. Bahkan, banyak siswa memang
menyiapkan diri khusus untuk jalur ini sejak jauh hari.
Syarat Peserta SNBT
Siapa saja yang
bisa ikut SNBT? Berikut gambaran umumnya:
·
Siswa SMA/MA/SMK kelas 12 pada tahun berjalan.
·
Lulusan SMA/MA/SMK atau sederajat maksimal 2
tahun sebelumnya.
·
Lulusan paket C dengan usia maksimal 25 tahun.
·
Memiliki akun SNPMB (registrasi di portal
resmi).
·
Memenuhi dokumen administrasi (NIK, NISN,
ijazah/surat keterangan lulus, pas foto).
·
Untuk prodi seni/olahraga: wajib unggah
portofolio.
Catatan: aturan
detail bisa berbeda setiap tahun, jadi jangan lupa cek pengumuman resmi di
website SNPMB.
Alur Pendaftaran SNBT
Langkah-langkah
pendaftaran biasanya seperti ini:
·
Buat akun SNPMB. Registrasi dengan NISN, NPSN,
dan tanggal lahir.
·
Verifikasi data. Pastikan biodata sesuai dengan
data sekolah/ijazah.
·
Unggah pas foto & isi biodata tambahan.
·
Pilih program studi. Kamu bisa memilih maksimal
2 prodi di PTN berbeda.
·
Pilih lokasi UTBK. Sesuaikan dengan domisili
agar mudah dijangkau.
·
Unggah portofolio (khusus seni/olahraga).
·
Bayar biaya pendaftaran. Simpan bukti
pembayaran.
·
Cetak kartu peserta. Ini wajib dibawa saat
ujian.
Tips penting:
jangan tunggu deadline. Biasanya server bisa padat menjelang penutupan, jadi
lebih baik daftar lebih awal.
Biaya dan Jadwal SNBT
Biaya
pendaftaran SNBT umumnya berada di kisaran Rp200.000, tetapi angka ini bisa
berubah tiap tahun. Biaya sudah mencakup semua subtes UTBK.
Untuk jadwal,
pola umum adalah:
·
Februari–Maret: Registrasi akun &
pendaftaran.
·
April–Mei: Pelaksanaan UTBK.
·
Juni: Pengumuman hasil SNBT.
Karena tanggal
pasti berbeda tiap tahun, pastikan rajin cek laman resmi.
Teknis Pelaksanaan UTBK
UTBK dilakukan
berbasis komputer di pusat ujian yang sudah ditentukan. Peserta biasanya dibagi
dalam beberapa sesi: pagi dan siang.
Materi ujian
meliputi:
·
Tes Potensi Skolastik (TPS)
·
Literasi Bahasa Indonesia
·
Literasi Bahasa Inggris
·
Penalaran Matematika
Durasi
keseluruhan ujian bisa mencapai sekitar 195–200 menit. Semua soal berbentuk
pilihan ganda (kecuali beberapa soal literasi yang berbentuk pilihan majemuk).
Hal penting:
peserta hanya bisa ikut UTBK satu kali dalam satu tahun. Jadi, pastikan kamu
siap maksimal saat hari H.
Strategi Persiapan SNBT
Belajar untuk
SNBT bukan sekadar menghafal. Karena fokusnya pada penalaran, strategi yang
tepat sangat diperlukan.
·
Pahami pola soal. Baca kisi-kisi resmi dan
contoh soal tahun sebelumnya.
·
Latihan rutin. Sisihkan minimal 2–3 jam sehari
untuk latihan.
·
Simulasi waktu. Pasang timer saat latihan agar
terbiasa dengan tekanan waktu.
·
Analisis kesalahan. Jangan hanya mengerjakan,
tapi cek di mana sering salah.
·
Perkuat literasi. Banyak membaca artikel, opini,
atau berita akan membantu di bagian literasi.
·
Jangan lupakan matematika. Fokus pada konsep
dasar seperti aljabar, persamaan, dan statistik.
Rencana Belajar 12 Minggu Menjelang SNBT
Minggu 1–4:
fokus materi dasar matematika & logika.
Minggu 5–8:
perkuat literasi bahasa (Indonesia & Inggris).
Minggu 9–10:
latihan soal campuran & simulasi setengah waktu.
Minggu 11–12:
full tryout sesuai durasi UTBK.
Jika hanya punya waktu 4 jam sehari, bagi dengan pola:
1,5 jam
matematika/logika
1 jam literasi
bahasa
1 jam TPS
campuran
30 menit review
kesalahan
Hari H Ujian: Apa yang Harus Dilakukan?
·
Datang lebih awal, minimal 45 menit sebelum sesi
dimulai.
·
Bawa kartu peserta, identitas diri, dan alat
tulis cadangan.
·
Simpan HP dalam keadaan mati di tempat yang
sudah ditentukan.
·
Ikuti instruksi pengawas dengan tenang.
·
Jangan panik jika ada soal sulit; lewati dulu
lalu kembali jika ada waktu.
Tips kecil:
biasakan sarapan ringan sebelum ujian agar energi tetap stabil.
Portofolio untuk Prodi Seni & Olahraga
Kalau kamu
memilih jurusan seni atau olahraga, ada syarat tambahan berupa portofolio.
Formatnya biasanya berupa:
·
Seni rupa: kumpulan karya (lukisan, desain,
sketsa).
·
Seni musik: rekaman audio/video performa.
·
Seni tari/teater: rekaman pertunjukan.
·
Olahraga: sertifikat prestasi, video
keterampilan dasar.
Portofolio
harus diunggah sesuai ketentuan format dan ukuran file. Pastikan kualitasnya
baik, karena ini bagian penting dalam penilaian.
Kesalahan Umum Saat Mengikuti SNBT
Telat daftar
atau bayar. Akibatnya tidak bisa ikut ujian.
·
Salah upload dokumen. Misalnya foto tidak sesuai
ketentuan.
·
Kurang latihan soal. Akhirnya kaget saat melihat
format ujian.
·
Tidak simulasi waktu. Sering kehabisan waktu di
hari H.
Cara
menghindari? Buat checklist dan timeline belajar sejak awal.
SNBT sebagai Kesempatan Kedua
yang Serius
SNBT adalah
jalur seleksi nasional yang menekankan keadilan, transparansi, dan kemampuan
penalaran. Buat kamu yang tidak berkesempatan lewat jalur SNBP, SNBT adalah
peluang emas. Namun, karena persaingan ketat, persiapan harus matang.
Ingat, sekali
kesempatan ujian dalam setahun sangat berharga. Jangan sia-siakan. Buat rencana
belajar, ikuti tryout, siapkan mental, dan urus administrasi dengan baik.
Dengan usaha yang konsisten, peluang lolos SNBT akan semakin besar.
Selamat
berjuang menuju kampus impian!
Published by: ALSYA ALIFIAH CINTA (AAC)